https://jurnal.isbiaceh.ac.id/index.php/ilustrare/issue/feed Ilustrare : Jurnal Seni Rupa Dan Desain 2023-09-20T19:38:34+00:00 Muhammad Ghifari jurnalilustrare@gmail.com Open Journal Systems <p>Jurnal ilustrare diterbitkan secara resmi oleh Program Studi Desain Komunikasi Visual Jurusan Seni Rupa dan Desain Institut Budaya Indonesia Aceh (ISBI Aceh). Jurnal Ilustrare terbit dua kali dalam setahun yaitu bulan Maret dan September. Jurnal Ilustrare memuat artikel yang berasal dari mahasiswa, dosen dan akademisi dengan topik Desain Komunikasi Visual, Fotografi, Audio Visual, Videografi, Animasi, Ilustrasi, Antropologi Seni Rupa dan Desain, Sosiologi Seni Rupa dan Desain, Psikologi Seni Rupa dan Desain, Pendidikan Seni Rupa dan Desain, Metodologi Seni Rupa dan Desain, Seni Rupa, Desain dan Teknologi. Artikel yang dimuat pada jurnal ilustrare merupakan hasil penelitian maupun pengabdian masyarakat dari berbagai pihak akademisi. Artikel akan dimuat setelah melewati proses review oleh reviewer dan editor dari Jurnal Ilustrare.</p> https://jurnal.isbiaceh.ac.id/index.php/ilustrare/article/view/5 Dampak Penggunaan Media Online Terhadap Manusia dalam Penciptaan Karya Seni Lukis 2023-09-20T07:14:07+00:00 Rahmat Aulia rahmatmat727@gmail.com Reza Sastra Wijaya reyzasastra@gmail.com Hatmi Negria Taruan hatmi.negria87@gmail.com <p>Seorang seniman menciptakan sebuah karya seni umumnya dipengaruhi oleh hal-hal yang ada disekitar pengkarya (faktor eksternal). Faktor tersebut sangat berpengaruh dalam diri seniman untuk menciptakan karya seni. “Dampak penggunaan media online terhadap manusia dalam penciptaan karya seni lukis”, merupakan topik yang diangkat pengkarya dalam menciptakan seni lukis. Karena seseorang dalam memperoleh pengetahuan tidak lepas dari lingkungan disekitarnya. Ide ini lahir berdasarkan fenomena yang terjadi di lingkungan tempat pengkarya tinggal sendiri baik itu teman, keluarga, masyarakat serta berbagai media seperti media cetak dan juga internet yang mengandung unsur edukatif. Pada penjelasan kali ini, pengkarya mencoba menjelaskan keterkaitan ekpresi pada penggarapan karya melalui visual simbolik, bahwa ekpresi pada karya hanya sebagai ungkapan yang disampaikan oleh pengkarya mengenai “Dampak penggunaan media online terhadap manusia dalam penciptaan karya seni lukis”. Pengkarya mencoba mengungkapkan apa yang dirasakan selama menggunakan media sosial, baik itu pengalaman pribadi maupun yang terjadi pada manusia lainnya yang diakibatkan oleh penggunaan media sosial kedalam karya seni lukis.</p> 2023-09-20T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2020 Ilustrare : Jurnal Seni Rupa Dan Desain https://jurnal.isbiaceh.ac.id/index.php/ilustrare/article/view/6 Kelangsungan Hidup Ekosistem Bawah Laut dalam Penciptaan Karya Seni Lukis 2023-09-20T17:50:32+00:00 M. Hafidh hafidcare96@gmail.com Hatmi Negria Taruan Hatmi.negria87@gmail.com Anni Kholilah annikholilah@isbiaceh.ac.id <p>Dalam penciptaan karya lukis ini pengkarya menjadikan masalah lingkungan yang sulit untuk diatasi dikarnakan ketidaksadaran manusia terhadap lingkungan menjadi ide dalam menciptakan karya seni. Kebiasaan membuang sampah plastik kesungai dan juga kelaut menjadi kebiasaan buruk yang dapat menimbulkan sebuah masalah lingkungan kedepan. Berdasarkan fenomena tersebut pengkarya mengangkat tema tentang “Kelangsungan Hidup Ekosistem Bawah laut” dalam penciptaan karya seni lukis, bentuk karya yang tercipta menghadirkan visual secara simbolik dan juga representational. Menghadirkan karya dengan mengembangkan visual ikan dan sampah plastik yang menjadi sumber masalah terhadap ekosistem.</p> 2023-09-20T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Ilustrare : Jurnal Seni Rupa Dan Desain https://jurnal.isbiaceh.ac.id/index.php/ilustrare/article/view/7 Motif Pinto Aceh Sebagai Ide Penciptaan Karya Kriya Tekstil Pada Interior Ruang Tamu 2023-09-20T18:57:44+00:00 Cut Raisa Fitria cutraisa30@gmail.com <p><em>Pinto Aceh </em>merupakan pintu Aceh yang dikembangkan menjadi perhiasan oleh Obsir Belanda untuk menghadiahkan kepada istrinya. <em>Pinto Aceh </em>merupakan salah satu seni budaya yang ada di Aceh. Bentuknya yang unik membuat pengkarya tertarik untuk membuat karya seni dengan penerapan bentuk motif <em>Pinto Aceh </em>ke dalam interior ruang tamu. Metode yang digunakan dalam karya ini melalui beberapa tahap, pertama tahap eksplorasi yaitu pengumpulan data dan referensi untuk ide dalam pembuatan karya. Kedua tahap perancangan berupa pembuatan sketsa-sketsa. Selanjutnya perwujudan yaitu penyelesaian akhir atau finishing. Konsep dalam pembuatan karya ini adalah konsep tranformasi yaitu memindahkan wujud atau figur dari objek ke objek yang digambarkan. Teknik yang digunakan yaitu teknik sulam benang berupa sulam peniti, sulam batang dan sulam usus. Penciptaan karya tugas akhir “Motif <em>Pinto Aceh</em> Sebagai Ide Penciptaan Karya Kriya Tekstil Pada Interior Ruang Tamu”, penciptaan karya ini pengkarya mendesain motif <em>Pinto Aceh</em> bermacam variasi, pada penggarapan karya ini pengkarya menerapkan motif <em>Pinto Aceh</em> kedalam produk interior ruang tamu. Diantaranya jam dinding, kap lampu, hiasan dinding, alas meja alas sandaran sofa dan bantal sofa. Karya ini bermaksud untuk menghias atau mendekor ruangan sekaligus untuk menambah pengetahuanpada masyarakat akan seni budaya Aceh yaitu motif <em>Pinto Aceh</em> yang mulai terlupakan.</p> 2023-09-20T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Ilustrare : Jurnal Seni Rupa Dan Desain https://jurnal.isbiaceh.ac.id/index.php/ilustrare/article/view/8 Reinterprestasi Perilaku Sosial Dalam Penciptaan Karya Seni Lukis 2023-09-20T19:03:58+00:00 Sabarudin sabardoe@gmail.com Yulfa Haris Saputra batubalega66@gmail.com Anni Kholilah annikholilah@isbiaceh.ac.id <p>&nbsp;“Reinterprestasi perilaku sosial” merupakan topik penciptaan karya. Sebab seseorang dalam memperoleh pengetahuan tak lepas dari lingkungan disekitarnya. Ide ini lahir berdasarkan fenomena yang terjadi di lingkungan tempat pengkarya tinggal sendiri baik itu teman, keluarga, masyarakat serta berbagai media seperti media cetak dan juga internet yang mengandung unsur edukatif. Seorang seniman tidak akan bisa lepas dari alam atau lingkungan sebagai sumber ide untuk menuangkannya dalam bentuk karya seni. Pengkarya mencoba mengungkapkan apa yang pengkarya lihat dan rasakan di masyarakat sekitar tentang perilaku sosial yang mulai memudar seiring perkembangan zaman saat ini melalui karya-karya yang akan diwujudkan dalam bentuk karya simbolik</p> 2023-09-20T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Ilustrare : Jurnal Seni Rupa Dan Desain https://jurnal.isbiaceh.ac.id/index.php/ilustrare/article/view/9 Kajian Sejarah Asas Seni Rupa Masjid Raudhaturrahman Padang Tijie Aceh 2023-09-20T19:23:26+00:00 Lusi Rahayu lusirahayu0723@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui sejarah pendirian Masjid Raudhaturrahman Padang Tijie kabupaten Pidie Aceh, (2) mengetahui asas seni rupa yang terdapat pada masjid Raudhaturrahman Padang Tijie kabupaten Pidie. Beserta memiliki manfaat : (1) Dapat mengembangkan wawasan berpikir dan mampu menjelaskan tentang sejarah masjid&nbsp; Raudhaturrahman Padang Tijie, (2) Memberi kontribusi sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya guna pengembangan ilmu pengetahuan. Subjek dalam penelitian ini adalah berbagai bentuk seni rupa yang terdapat pada masjid Raudhaturrahman di Padang Tijie serta makna seni rupa tersebut dinilai melalui kritik populer. Objek dalam penelitian ini berupa makna tersirat dan tersurat dari seni rupa yang ada pada masjid Raudhaturrahman yang berhubungan asas seni rupa yang ada. Hasil penelitian terhadap rumah adat Aceh di Padang Tijie menunjukkan bahwa: (1) Masjid Raudhaturrahman ini dirancang oleh seorang dosen Fakultas Teknik Unsyiah yang berdarah Minang dengan konsultan Ir Azwar Abubakar dengan gagasan tokoh masyarakat Drs Jafar Masjid (Asisten I Pemkab Pidie kala itu), Tgk Muhammad Daud Gogo (Pimpinan Dayah Gogo), Drs Abdullah Arsyad (Camat Padang Tiji kala itu), Tgk H Mukhtar Hasyem, dan Tgk H Abdul Razak (Mantri Razak), (2) setiap bagian pada masjid Raudhaturrahman memiliki asas seni rupa yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi visual yang ada dan sesuai dengan maksud dan tujuan yang diinginkan dalam perancangan susunan asas seni rupa tersebut. Hal tersebut diketahui setelah dilakukan kritik populer terhadap seni rupa yang ada pada masjid tempurung tersebut.</p> 2023-09-20T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Ilustrare : Jurnal Seni Rupa Dan Desain https://jurnal.isbiaceh.ac.id/index.php/ilustrare/article/view/10 Rencong Sebagai Ide Penciptaan Karya Kriya Kayu 2023-09-20T19:26:26+00:00 Iklas Habibi iklashabibi200294@gmail.com Niko Andeska nikoandeska23@gmail.com Rahmawati Rahmawati3@gmail.com <p><em>Rencong</em> merupakan senjata tradisional masyarakat Aceh yang digunakan sebagai perlindungan dan alat perang pada zaman dahulu. <em>Rencong</em> bukan sekedar senjata masyarakat Aceh, namun juga sebagai identitas masyarakat yang menggambarkan simbol keberanian karena pada zaman dahulu <em>rencong</em> dipakai oleh raja sebagai alat perang. Bentuk karya mengacu kepada bentuk <em>rencong</em> yang diubah bentuknya dengan cara penggayaan (stilisasi). Perubahan bentuk tersebut tidak menghilangkan unsur utamanya sebagai identitas <em>rencong</em>. Untuk mewujudkan bentuk tersebut didukung landasan penciptaan teori bentuk, estetika dan fungsi. Kemudian Metode penciptaaan karya ini terdiri dari tiga langkah, yaitu eksplorasi, perancangan dan perwujudan karya. Secara fungsi karya dibagi menjadi dua, yaitu karya fungsional dan karya ekspresi. Sementara secara bentuk karya berbentuk karya dua dimensi dan karya tiga dimensi. Karya tersebut berfungsi sebagai benda penghias dan pelengkap interior ruangan.</p> 2023-09-20T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Ilustrare : Jurnal Seni Rupa Dan Desain https://jurnal.isbiaceh.ac.id/index.php/ilustrare/article/view/11 Pelita Senja : Istilah Perawan Tua Sebagai Ekspresi Dalam Karya Tari 2023-09-20T19:32:28+00:00 Silvia Dewi Marthaningrum silviadewimartha@gmail.com <p>“Pelita Senja” terdiri dari dua suku kata yaitu pelita memiliki arti cahaya atau dapat juga diartikan sebagai penerang. Senja memiliki arti tua, sebagai penanda bahwa usia tua itu menjadi kepastian yang tidak bisa dihindari bagi manusia. Dilihat dari sudut pandang senimannya, Pelita Senja adalah sebuah judul yang memiliki makna cahaya yang menerangi dan memberikan kehangatan bagi mereka hingga tua dengan penuh kasih sayang. Judul karya tari ini menjadi lukisan atau gambar yang digunakan seniman untuk mendeskripsikan karya tari yang diciptakkan.Pelita Senja digarap oleh rangsangan ideasional seniman tentang sosok wanita yang menjalani kehidupan seorang diri. Pelita sebagai cahaya yang menerangi dan berguna bagi orang lain sebagai penggambaran sosok wanita yang menjadi tulang punggung keluarganya dan juga orang lain. Senja, memaparkan tentang usia yang tak lagi muda. Kisah hidup sosok wanit ini digarap dalam rangkaian tari dramatis yang berbasis pengolahan gerak representasi simbolik. Proses dalam merealisasi kan kedalam bentuk gerak, seniman menggunakan sifat perempuan yang penuh kelembutan, egois, manja, anggun, dan lebih mengedepankan perasaan sebagai dasar gerak.</p> 2023-09-20T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Ilustrare : Jurnal Seni Rupa Dan Desain https://jurnal.isbiaceh.ac.id/index.php/ilustrare/article/view/12 Ironi Sifat Negatif Manusia Dalam Keramik Ekspresi 2023-09-20T19:38:34+00:00 Feroz Alvansyah falvansyah123@gmail.com <p>Ironi sifat negatif manusia yang diwacanakan dalam <em>seven deadly sins </em>menjadi sebuah latar belakang terciptanya karya tugas akhir ini yang bertujuan selain untuk mengekspresikan diri dalam keramik yang berpangkal pada wacana dan berujung pada metafor sebagai upaya refleksi baik untuk penulis dan <em>audience</em>. Dalam wacana ini penulis mengambil sifat negatif yang berupa kesombongan, kemarahan, kebanggan, iri, tamak, rakus, dan malas menjadi sub-sub bagian penggolongan sifat negatif manusia yang divisualisasikan sebagai keironian. Penggaris bawahan ironi di sini adalah sifat negatif tersebut telah terang-terangan dilarang dan masuk ke dalam dosa, namun tidak ada satu orangpun yang akhirnya dapat terhindar daripada dosa tersebut.Pewacanaan tersebut kemudian divisualisasikan menjadi keramik ekspresi figuratif dengan mementingkan gesture dan berbagai penggayaan yang diimajinasikan oleh penulis. Dalam proses pewarnaan, glasir yang digunakan cenderung kedalam warna-warni <em>pop</em>, sebagai bagian daripada kajian psikologis dan hermeneutik dalam mengungkapkan konsep dan pencitraan secara visual. <em>Seven deadly sins </em>adalah konsep yang dipilih penulis untuk dipinjam datanya sebagai tolak ukur atau refleksi diri, yang nantinya akan bertujuan sebagai pengungkapan perefleksian untuk <em>audience </em>yang melihatnya, sehingga diharapkan mampu menyadarkan manusia, bahwa kita hanyalah manusia biasa</p> 2023-09-20T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Ilustrare : Jurnal Seni Rupa Dan Desain